Berita
Reaktivasi Pabrik Gula untuk Mewujudkan Swasembada Nasional
2025-02-17

Dalam upaya mencapai swasembada gula konsumsi, sejumlah pabrik gula yang telah lama tidak beroperasi di beberapa daerah akan kembali difungsikan. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya, Sinergi Gula Nusantara (SGN), telah merencanakan reaktivasi ini dengan tujuan meningkatkan produksi dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Proses ini melibatkan modernisasi teknologi dan optimasi rantai pasok dari hulu ke hilir.

Pengaktifan ulang pabrik-pabrik gula ini juga mencakup program intensifikasi dan perluasan lahan tebu, serta membuka akses pendanaan bagi petani tebu. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memperkuat industri gula nasional dan mendukung visi pemerintah dalam mencapai swasembada gula. Berbagai persiapan sedang dilakukan untuk memastikan operasional yang efisien dan produktif pada musim giling tahun 2025 dan seterusnya.

Langkah-langkah Aktivasi Pabrik Gula

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah menyiapkan serangkaian langkah untuk menghidupkan kembali pabrik-pabrik gula yang telah lama tidak aktif. PG Bone di Sulawesi menjadi pionir dalam proses ini, dengan berbagai persiapan yang telah dimulai, termasuk penataan sumber daya manusia, kesiapan fasilitas, dan koordinasi distribusi bahan baku. Ini merupakan tahap awal dari rencana jangka panjang untuk memperkuat industri gula nasional.

Pada musim giling tahun 2025, PG Bone akan menjadi pabrik pertama yang diaktifkan kembali. Berbagai persiapan telah dilakukan, mulai dari penataan tenaga kerja sesuai kebutuhan operasional, kesiapan fasilitas pabrik (off farm), hingga koordinasi dengan PG Camming terkait distribusi bahan baku tebu. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menjelaskan bahwa pelaksanaannya akan terus dimonitor dan dievaluasi. Selain itu, reaktivasi ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan petani. Modernisasi teknologi dan optimasi rantai pasok juga menjadi fokus utama untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Dampak Ekonomi dan Program Pendukung

Reaktivasi pabrik-pabrik gula ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi gula, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang lebih luas. Melalui penghidupan kembali pabrik-pabrik ini, berbagai lapangan kerja baru dapat diciptakan, dan kesejahteraan petani akan meningkat. Direktur Utama SGN, Mahmudi, menekankan bahwa program ini juga mencakup perluasan dan intensifikasi lahan tebu serta membuka akses pendanaan bagi petani.

Selain PG Bone dan PG Sei Semayang yang direncanakan untuk diaktifkan pada tahun 2026, PG Tasikmadu dan PG Pangka juga masuk dalam daftar reaktivasi pada tahun-tahun berikutnya. Program intensifikasi dan perluasan lahan tebu menjadi fokus utama SGN. Dengan dukungan dari kementerian terkait, akses pendanaan bagi petani tebu telah dibuka melalui KUR Khusus kluster petani tebu tanpa batasan plafon. Selain itu, SGN telah menyiapkan 2.150 satgas pendamping penguatan tebu rakyat untuk mendukung program ini. Upaya ini bertujuan untuk memperkuat industri gula nasional dan mendukung visi pemerintah dalam mencapai swasembada gula.

More Stories
see more