Berita
Prancis Resmikan Peran Imam Sebagai Profesi Terdaftar
2025-02-19

Pada Selasa, 18 Februari 2025, pemerintah Prancis mengambil langkah bersejarah dengan menambahkan peran imam ke dalam daftar pekerjaan resmi yang diakui oleh Badan Ketenagakerjaan. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau pada penutupan Forum Islam Prancis (FORIF) kedua. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara negara dan komunitas Muslim serta memberikan pengakuan formal terhadap kontribusi imam dalam masyarakat.

Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau menyampaikan bahwa dialog antara pemerintah dan perwakilan Muslim harus didasarkan pada kepercayaan dan tanggung jawab. Dia menekankan bahwa umat Islam menolak distorsi keyakinan mereka oleh ideologi ekstremis. Meskipun negara tidak boleh mencampuri urusan lembaga keagamaan, Retailleau menegaskan bahwa negara dapat memberikan dukungan yang diperlukan. Pengakuan ini mencakup pembuatan deskripsi pekerjaan resmi dan kontrak kerja bagi para imam, yang akan menyediakan kerangka kerja terstruktur untuk pekerjaan mereka.

Dalam konteks yang lebih luas, Retailleau juga merespons isu Islamofobia yang semakin meningkat di Prancis. Menurut laporan, ada 173 serangan anti-Muslim yang tercatat tahun lalu, meskipun angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena kurangnya pelaporan oleh korban. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah akan meluncurkan platform pengaduan baru yang khusus untuk melaporkan insiden Islamofobia. Imam Muslim yang bekerja di rumah sakit dan militer sekarang akan diakui secara resmi sebagai bagian dari layanan publik, memastikan peran mereka diakui dalam lembaga negara.

Langkah ini dianggap penting dalam upaya membangun hubungan yang lebih kuat antara pemerintah dan komunitas Muslim di Prancis. Dengan pengakuan resmi ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi antar budaya serta agama, sambil memberikan kerangka hukum yang jelas bagi para imam. Inisiatif ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi hak-hak minoritas agama dan mengatasi tantangan sosial yang dihadapi oleh komunitas Muslim.

More Stories
see more