Penampilan tim nasional muda Indonesia dalam ajang bergengsi Asia baru-baru ini menimbulkan kekecewaan mendalam. Hasil yang kurang memuaskan dari skuad Garuda Nusantara di turnamen Piala Asia U-20 2025 menjadi sorotan utama. Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, mengungkapkan rasa tidak puasnya terhadap performa tim yang gagal melaju ke babak berikutnya.
Kegagalan tersebut ditandai dengan dua kali kalah dan satu kali seri dalam fase grup. Dalam kompetisi tersebut, mereka bertanding melawan Iran, Uzbekistan, dan Yaman. Meskipun persiapan telah dilakukan dengan sangat matang, termasuk pemusatan latihan intensif di Eropa, hasil akhir tetap tidak sesuai harapan. Sumardji menjelaskan bahwa faktor hoki juga mempengaruhi perjalanan tim. Dia menekankan pentingnya menerima realitas dan belajar dari pengalaman ini.
Semangat untuk bangkit kembali ditekankan oleh Sumardji. Dia telah berkomunikasi dengan pelatih Indra Sjafri dan menyampaikan dukungan penuh kepada sang arsitek yang sebelumnya berhasil membawa tim meraih gelar juara AFF U-19 2024. Evaluasi mendalam akan dilakukan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Melalui proses ini, diharapkan tim dapat tumbuh lebih kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.
Berdiri tegak setelah jatuh adalah kunci sukses dalam dunia olahraga. Meski prestasi di Piala Asia U-20 2025 belum memenuhi ekspektasi, hal ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terlibat. Dengan sikap pantang menyerah dan semangat evaluasi konstruktif, diharapkan tim muda Indonesia dapat berkembang dan mencapai prestasi yang lebih tinggi di masa mendatang.