Pada tahun 2024, kondisi diplomatik Taiwan menarik perhatian global. Meskipun tidak diakui secara luas sebagai negara independen, beberapa negara tetap menjalin hubungan resmi dengan pulau ini. Prinsip "Satu China" yang dianut oleh sebagian besar negara dan organisasi internasional seperti PBB menjadi tantangan utama bagi posisi Taiwan di panggung dunia. Namun, ada sejumlah negara yang masih berkomitmen untuk mempertahankan ikatan diplomatik dengan Taiwan.
Berada di tengah dinamika geopolitik Asia Timur, Taiwan hanya memiliki 13 mitra diplomatik resmi pada tahun 2024. Di benua Amerika, Belize, Guatemala, Honduras, Paraguay, dan Haiti memilih untuk tetap mendukung Taiwan. Sementara itu, di Karibia, Saint Kitts and Nevis serta Saint Lucia juga tercatat sebagai pendukung setia. Situasi ini mencerminkan kompleksitas hubungan internasional dan pengaruh politik yang kuat dari Republik Rakyat Tiongkok.
Dari perspektif jurnalis, situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya pemahaman mendalam tentang geopolitik global. Meski jumlah negara yang mengakui Taiwan secara resmi terbatas, hal ini tidak mengurangi signifikansi peran Taiwan dalam ekonomi dan teknologi dunia. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa isu-isu diplomasi seringkali lebih rumit dari apa yang tampak di permukaan, dan membutuhkan pendekatan yang bijaksana dalam menganalisisnya.