Pada Senin, 24 Februari 2025, sebuah kejadian tragis terjadi di Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Dua pelajar berinisial FL dan JW tewas akibat tenggelam di Sungai Gido. Kedua siswa tersebut sedang mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Desa Lewuoguru 1, Kecamatan Somolo Molo. Selama istirahat, mereka pergi mandi di sungai yang berdekatan dengan lokasi PKL. Sayangnya, kedalaman air yang tidak terduga menjadi penyebab malapetaka ini.
Kronologi kejadian bermula ketika para siswa tiba di lokasi PKL sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka mulai bekerja di lahan pertanian hingga pukul 12.30 WIB untuk istirahat makan siang. Pada pukul 14.15 WIB, JW mengajak teman-temannya untuk mandi di Sungai Gido. Awalnya, mereka bermain air di bawah jembatan Gido yang hanya sebatas paha. Namun, karena penasaran, mereka memutuskan untuk berpindah ke bagian sungai yang lebih dalam.
Saat berada di lokasi baru, JW terlebih dahulu masuk ke air. Tiba-tiba, dia mengalami kesulitan dan mulai tenggelam. Melihat situasi tersebut, FL langsung melompat ke sungai untuk menolong temannya. Ironisnya, FL juga tidak bisa berenang sehingga ikut tenggelam bersama JW. Beberapa teman mereka mencoba membantu, tetapi keterbatasan kemampuan berenang membuat upaya tersebut sia-sia. Salah satu saksi, SG, kemudian berlari mencari bantuan.
Warga setempat mendapatkan informasi dan segera melakukan pencarian. Sekitar pukul 15.00 WIB, korban FL ditemukan pertama kali di kedalaman sekitar tiga meter. Sementara JW ditemukan di lokasi yang berdekatan. Tim medis dari Puskesmas Somolo Molo memberikan pertolongan pertama, namun sayangnya kedua korban tidak dapat diselamatkan. Personel Polsek Gido melakukan olah TKP dan wawancara dengan para saksi. Keluarga korban menolak permintaan autopsi, dan jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Kejadian ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan bahaya bermain di area berair yang tidak dikenal. Edukasi tentang keselamatan air dan pemantauan yang ketat sangat diperlukan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.