Pertumbuhan industri perhotelan di Indonesia semakin pesat dengan fokus pada daerah-daerah yang memiliki potensi besar. Daerah-daerah ini, yang sering disebut sebagai kota-kota kategori kedua, menawarkan peluang investasi yang lebih menarik dibandingkan kota-kota besar. Menurut pemimpin salah satu jaringan hotel terkemuka, Yonto Wongso, lokasi-lokasi tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor. Biaya operasional yang lebih rendah dan persaingan yang kurang ketat membuat investasi di daerah-daerah berkembang ini menjadi pilihan yang menguntungkan.
Untuk memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang, analisis mendalam dilakukan sebelum memilih lokasi. Aspek-aspek seperti potensi pariwisata, daya beli masyarakat, infrastruktur, serta aksesibilitas transportasi udara menjadi pertimbangan utama. Beberapa proyek strategis sedang dipersiapkan oleh Topotels di berbagai wilayah Indonesia. Di antaranya adalah pembukaan hotel baru di Batam, vila mewah di Ubud, akuisisi hotel dengan fasilitas unik di Tondano, dan pembangunan kompleks vila di Cisarua. Ekspansi tidak hanya terbatas di dalam negeri, melainkan juga mencakup negara tetangga Malaysia, dengan proyek-proyek inovatif seperti Monopoly Hotel di Kuala Lumpur dan Wyndham Eco Resort di Semporna.
Industri perhotelan yang berfokus pada daerah-daerah berpotensi tinggi bukan hanya membawa manfaat ekonomi bagi para investor, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan pariwisata lokal. Dengan memanfaatkan sumber daya alam dan budaya setempat, proyek-proyek ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempromosikan keindahan Indonesia kepada dunia. Melalui langkah-langkah strategis ini, industri hospitality berusaha untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.