Metode seleksi terbaru telah diterapkan dalam proses penerimaan Calon Siswa (Casis) Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun 2025. Salah satu inovasi yang mencolok adalah penggunaan alat Elektroensefalogram (EEG) untuk mengevaluasi kondisi kesehatan otak para pelamar. Alat ini digunakan untuk mendeteksi perubahan aktivitas listrik di otak, memberikan wawasan lebih lanjut tentang kesehatan mental dan fisik calon siswa.
Penggunaan teknologi canggih ini bertujuan untuk memastikan bahwa hanya kandidat terbaik yang dapat mengikuti pendidikan SIPSS. Pemeriksaan EEG dilakukan oleh tim medis spesialis saraf dari Pusat Kedokteran Kesehatan Mabes Polri. Proses ini melibatkan evaluasi detail atas potensi gangguan seperti epilepsi, masalah tidur, atau bahkan tumor otak. Dengan demikian, pemerintah berharap dapat memilih individu yang memiliki kondisi kesehatan optimal untuk menjalani pendidikan yang intensif.
Penerimaan Casis SIPSS 2025 berlangsung secara ketat dan transparan, melibatkan lebih dari 200 pelamar yang lolos tahap awal. Selama hampir dua minggu, mereka menjalani berbagai tes, termasuk pemeriksaan kesehatan dan administrasi. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa setiap calon siswa yang dipilih memiliki kemampuan akademik, mental, dan jasmani yang prima. Dengan standar tinggi ini, Polri berkomitmen untuk membentuk generasi polisi yang berkualitas, siap menghadapi tantangan masa depan dengan kebugaran dan integritas tertinggi.
Langkah-langkah inovatif ini tidak hanya menunjukkan komitmen Polri terhadap profesionalisme, tetapi juga mencerminkan upaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan efektif. Dengan pemilihan yang selektif dan penilaian objektif, diharapkan para siswa dapat mengikuti seluruh program pendidikan dengan maksimal, menuju tujuan zero accident. Inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa Polri terus beradaptasi dengan perkembangan zaman untuk mencapai kualitas terbaik dalam rekrutmennya.