Dalam sebuah peristiwa yang mengejutkan, tiga rumah milik seorang pejabat desa di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, disegel oleh sekelompok individu tak dikenal. Peristiwa ini diduga berkaitan dengan taruhan pasca-Pilkada 2024. Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan aksi penyegelan tersebut, termasuk pengrusakan dan pengeluarkan barang-barang dari rumah secara paksa. Kepolisian setempat telah turun ke lokasi untuk menyelidiki insiden ini, namun hingga kini belum ada informasi resmi mengenai kronologi dan motif pastinya.
Situasi mencekam terjadi ketika sekelompok orang asing melakukan penyegelan terhadap tiga rumah milik Sekretaris Desa Asem Raja. Peristiwa ini menimbulkan reaksi emosional dari seorang wanita yang tampak menangis histeris dalam video yang beredar. Meskipun pemilik rumah tidak hadir saat insiden berlangsung, video tersebut mencatat aktivitas penyegelan dan pengrusakan properti yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan rumah dengan halaman luas di Desa Ajem Rajen, Kecamatan Jrengik, yang menjadi sasaran penyegelan. Beberapa orang terlihat memasang palang balok kayu di pintu-pintu rumah, menandai awal dari aksi yang kontroversial ini. Selain itu, kelompok tersebut juga mengeluarkan barang-barang dari rumah secara paksa, menambah kerusakan yang dialami oleh pemilik rumah. Tangisan seorang wanita yang diduga merupakan kerabat pemilik rumah menambah intensitas emosional dari situasi tersebut, menunjukkan ketidaksetujuan dan rasa kecewa atas tindakan yang dilakukan.
Kepolisian setempat telah merespons insiden penyegelan ini dengan cepat. Kasi Humas Polres Sampang, AKP Andi Amin, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah turun ke lokasi untuk mengusut kebenaran video yang viral tersebut. Namun, hingga kini, pihak kepolisian masih belum memiliki informasi detail tentang kronologi dan penyebab pasti dari penyegelan tiga rumah tersebut. Motif dan latar belakang insiden ini masih dalam tahap penyelidikan.
Menurut keterangan dari AKP Andi Amin, hingga saat ini, pemilik rumah belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Hal ini membuat proses investigasi menjadi lebih kompleks karena kurangnya informasi langsung dari korban. Oleh karena itu, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi dan tidak jelas sumbernya. Polisi juga meminta kepada pihak terkait untuk segera melapor jika merasa dirugikan agar dapat diproses sesuai hukum yang berlaku. Hingga berita ini diturunkan, kasus penyegelan tiga rumah di Sampang masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian.