Di berbagai penjuru dunia, museum-museum sejarah Islam menjadi destinasi penting bagi para peneliti dan wisatawan. Lima museum yang akan dibahas dalam artikel ini menawarkan pengalaman unik tentang peradaban Islam melalui koleksi-koleksi bersejarahnya. Mulai dari Kairo hingga Paris, setiap museum memiliki keunikannya sendiri, baik dari segi arsitektur maupun isi pamerannya. Artikel ini akan membawa Anda menjelajahi lima museum terkemuka yang mengabadikan warisan budaya dan sejarah Islam.
Museum of Islamic Art di Kairo merupakan salah satu institusi dengan koleksi terlengkap tentang peradaban Islam. Didirikan pada tahun 1903, museum ini telah berkembang pesat sejak awal pembentukannya di Masjid Fatimid Al Hakim pada tahun 1884. Setelah direnovasi selama delapan tahun sejak 2003, kini museum ini menampilkan lebih dari 2.500 artifak dari 12 ribu objek yang tersebar dalam 25 galeri. Pengunjung dapat menemukan berbagai jenis artefak mulai dari keramik, tekstil, hingga ukiran kayu yang mencerminkan kebudayaan Mesir dari abad ke-7 hingga abad ke-19.
Di Yordania, Prophet Mohammad Museum di Amman menawarkan pengalaman istimewa bagi pengunjungnya. Dibuka pada tahun 2012, museum ini berlokasi di kompleks Masjid Raja Hussein dan menyimpan beberapa barang pribadi Nabi Muhammad SAW, termasuk sehelai rambut janggutnya. Bangunan museum yang mirip dengan masjid Timur Tengah membuat tempat ini semakin menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.
Beranjak ke Arab Saudi, Museums of Makkah atau dikenal juga sebagai Museum Haramain, menawarkan wawasan mendalam tentang dua masjid suci: Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Terletak di perbukitan Ummu Joud, museum ini menyimpan berbagai lukisan, foto-foto arkeologi, prasasti batu kuno, serta informasi geologi dan evolusi naskah kaligrafi. Pengunjung dapat mengeksplorasi sejarah dan arsitektur kedua masjid tersebut melalui berbagai pameran interaktif.
Dengan desain eksterior yang menyerupai piring terbang, Louvre Abu Dhabi menjadi salah satu museum terunik di dunia. Resmi dibuka pada tahun 2017, museum ini merupakan hasil kerjasama antara Abu Dhabi dan pemerintah Prancis. Luas area pamerannya mencapai 8.000 meter persegi, menampilkan karya seni dari berbagai zaman dan wilayah. Fokus utamanya adalah memperkuat hubungan antara Seni Timur dan Barat, menjadikannya tempat yang ideal untuk mempelajari peradaban global.
Tidak lengkap rasanya membicarakan museum sejarah Islam tanpa menyebutkan Museum Louvre di Paris. Berlokasi di Arondisemen pertama, museum ini menampung hampir 35.000 benda dari zaman prasejarah hingga abad ke-19. Salah satu daya tarik utamanya adalah galeri khusus seni Islam yang didirikan pada tahun 1905. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai artefak berharga seperti mangkuk logam hias dari Suriah dan mangkuk giok milik Louis XIV dari era Ottoman. Museum ini tetap menjadi ikon budaya Paris dan dunia.
Lima museum ini tidak hanya menjadi simbol warisan budaya Islam, tetapi juga menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini. Melalui berbagai koleksi dan pameran, mereka berhasil menceritakan kembali sejarah peradaban Islam kepada generasi modern. Setiap museum memiliki cerita uniknya sendiri, menawarkan pengalaman belajar yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung.