Petinju legendaris Evander Holyfield mengungkapkan bahwa hanya satu petinju amatir pernah membuatnya merasa sangat takut. Bukan Mike Tyson atau Lennox Lewis, melainkan Cecil Collins. Kekalahan berulang dari Collins hampir membuat Holyfield menyerah dari dunia tinju. Namun, dukungan ibunya dan kemenangan dalam pertarungan ketiga melawan Collins menjadi titik balik penting dalam karier Holyfield. Setelah momen tersebut, ia berkembang menjadi salah satu petinju terbaik sepanjang masa.
Holyfield menghadapi tantangan besar di awal karier amatirnya. Ia mengalami kekalahan berturut-turut dari Cecil Collins, yang membuatnya meragukan pilihannya untuk menjadi petinju. Kekalahan ini begitu mendalam hingga ia sempat mempertimbangkan untuk meninggalkan olahraga yang kemudian membawanya pada kesuksesan besar. Namun, dengan dorongan dari ibunya, Holyfield akhirnya kembali bangkit dan mencoba sekali lagi.
Dua kekalahan awal tersebut memberikan dampak psikologis yang luar biasa bagi Holyfield. Saat nama Collins muncul di daftar final, rasa takut dan keraguan kembali muncul. Air mata bahkan tidak dapat ditahan oleh Holyfield saat menyadari bahwa ia harus menghadapi rival yang telah dua kali mengalahkannya. Namun, kali ini ia berhasil mengatasi rasa takut tersebut dan meraih kemenangan penting. Pengalaman ini menjadi batu loncatan bagi Holyfield untuk tumbuh menjadi petinju profesional yang sukses.
Setelah mengatasi rasa takut dan meraih kemenangan atas Collins, Holyfield mulai menunjukkan potensi sejatinya sebagai petinju. Dorongan dari ibunya dan pengalaman pahit itu membantu Holyfield berkembang pesat di dunia tinju profesional. Ia meraih prestasi gemilang dengan rekor 160 kemenangan dan 14 kekalahan di era amatir serta medali Olimpiade dan Pan American Games.
Berbekal pengalaman dan mental baja, Holyfield kemudian meraih gelar juara dunia di kelas penjelajah dan kelas berat. Ia berhasil menyatukan semua gelar di kelas penjelajah setelah mengalahkan Carlos de Leon pada tahun 1988. Selanjutnya, pada tahun 1990, ia merebut sabuk juara dunia kelas berat setelah meng-KO Buster Douglas. Prestasi-prestasi ini menjadikan Holyfield sebagai salah satu petinju terbaik dalam sejarah tinju modern.