Pada Februari 2025, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Agus Subiyanto, telah mengambil tindakan signifikan dengan memindahkan tiga perwira TNI ke Badan Intelijen Negara (BIN). Ini merupakan bagian dari serangkaian mutasi, rotasi, dan promosi jabatan yang melibatkan total 52 perwira. Keputusan ini mencakup perwira tinggi dan menengah dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara, yang diresmikan melalui Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/183/II/2025. Perubahan posisi ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan koordinasi antara kedua institusi.
Tiga perwira yang dipindahkan adalah Brigjen Tjahjono Prasetyanto, Brigjen Dedi Hardono, dan Kolonel Inf Mochamad Takujasa Wiriawan. Masing-masing memiliki pengalaman luas dalam bidang militer dan intelijen. Brigjen Tjahjono sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Non-Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Negara (STIN) BIN dan kini menjadi Penata Kelola Intelijen Ahli Madya di Direktorat Rendalgiat Ops Deputi Bidang Kontra Intelijen BIN. Sedangkan Brigjen Dedi Hardono, yang sebelumnya Komandan Resimen Militer Kodam XVII/Cen, kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Non-Akademik STIN BIN.
Kolonel Inf Mochamad Takujasa Wiriawan juga mengalami pergeseran penting. Sebelumnya, ia bertugas di Paban V/Pam Sintel TNI, dan kini menduduki posisi sebagai Deputi Bidang Pengamanan Aparatur BIN. Perpindahan ini mencerminkan upaya untuk memperkuat kerja sama antara TNI dan BIN, serta memastikan bahwa personel dengan kemampuan terbaik ditempatkan pada posisi yang strategis.
Mutasi ini dilakukan untuk memastikan distribusi sumber daya manusia yang lebih optimal dalam rangka mendukung misi nasional. Dengan penempatan yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan sinergi antara kedua lembaga tersebut. Keputusan ini menunjukkan komitmen kuat TNI untuk terus beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi tantangan baru.