Pada Senin, 17 Februari 2025, para mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil merencanakan aksi protes besar-besaran di berbagai kota di Indonesia. Aksi ini diberi judul "Indonesia Gelap" dan bertujuan untuk mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro-rakyat. Meskipun hujan deras mengguyur Jakarta sekitar pukul 12.40 WIB, peserta aksi belum banyak tiba di lokasi utama, yaitu Patung Kuda di Monas. Namun, polisi telah mempersiapkan langkah-langkah keamanan dengan menutup sebagian jalur lalu lintas. Selain Jakarta, aksi serupa juga dilakukan di kota-kota lain seperti Bandung, Lampung, Surabaya, Malang, Samarinda, Banjarmasin, Aceh, dan Bali.

Aksi protes ini diprakarsai oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) sebagai respons terhadap berbagai masalah yang dihadapi negara. Salah satu isu utama yang menjadi fokus adalah efisiensi anggaran yang dianggap tidak mendukung kesejahteraan rakyat. BEM UI, salah satu organisasi yang terlibat, mengkritik kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang dinilai tidak pro-rakyat. Mereka menyuarakan penolakan terhadap program-program yang dianggap ugal-ugalan dan tidak substansial, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG).

BEM UI juga mencatat bahwa kebijakan publik yang tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat telah menyebabkan penderitaan yang berkelanjutan bagi rakyat. Untuk itu, mereka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam aksi protes ini. Sebagai bentuk solidaritas, BEM UI mengundang anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) UI untuk berkumpul di Lapangan FISIP UI mulai pukul 09.00 WIB. Tujuan utama aksi ini adalah untuk menuntut perubahan kebijakan yang lebih adil dan pro-rakyat.

Meski cuaca kurang mendukung, semangat para peserta aksi tetap tinggi. Di media sosial, seruan untuk aksi "Indonesia Gelap" mendapat sambutan luas dari berbagai kalangan. Para aktivis menegaskan bahwa aksi ini bukan hanya sekadar protes, tetapi juga upaya nyata untuk memperjuangkan hak-hak rakyat dan kesejahteraan bangsa. Dengan demikian, aksi ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.