Berita
Surplus Perdagangan Indonesia Berlanjut di Awal Tahun 2025
2025-02-17

Pada awal tahun 2025, Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD3,45 miliar. Prestasi ini menandai periode 57 bulan berturut-turut dengan surplus, yang dimulai sejak Mei 2020. Surplus perdagangan ini didukung oleh kinerja kuat dari komoditas non-migas, sementara neraca perdagangan migas mengalami defisit. Data ini dipersembahkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam konferensi pers pada pertengahan Februari 2025.

Detail Surplus Perdagangan Januari 2025

Pada hari Senin, 17 Februari 2025, Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa surplus perdagangan Indonesia meningkat sebesar USD1,21 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Angka ini mencerminkan konsistensi ekonomi negara dalam menjaga stabilitas perdagangan internasional. Komoditas non-migas menjadi pilar utama pencapaian ini, terutama bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja. Sementara itu, sektor migas mengalami defisit sebesar USD1,43 miliar, dipengaruhi oleh impor minyak mentah dan hasil minyak.

Indonesia juga mencatat surplus perdagangan dengan beberapa mitra dagang utamanya. Amerika Serikat berada di posisi teratas dengan surplus USD1,58 miliar, disusul India dengan USD0,77 miliar, dan Filipina dengan USD0,72 miliar. Namun, dengan China, Indonesia masih mengalami defisit sebesar USD1,77 miliar.

Dari sudut pandang jurnalis, prestasi ini menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Kemampuan untuk mempertahankan surplus perdagangan selama lebih dari empat setengah tahun berturut-turut merupakan indikasi kuat dari kebijakan ekonomi yang efektif dan diversifikasi ekspor yang baik. Ini juga memberikan keyakinan bahwa Indonesia dapat terus tumbuh stabil di tengah fluktuasi pasar dunia.

More Stories
see more