Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengkritisi tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menahan Sekretaris Jenderal mereka, Hasto Kristiyanto. Menurut Ketua DPP PDIP Ronny Talapessy, penahanan ini dianggap bermotif politis dan bertujuan untuk mengganggu persiapan kongres partai. Dia menekankan bahwa Hasto telah berperilaku kooperatif dalam proses hukum dan tidak memiliki alasan kuat untuk ditahan.
Ronny Talapessy mengecam penahanan Hasto sebagai upaya politik yang bertujuan untuk merusak stabilitas partai. Menurutnya, KPK telah menargetkan Hasto sebelum kongres partai dimulai. Ini dianggap sebagai langkah yang dirancang untuk menciptakan ketidakstabilan internal PDIP. Ronny menegaskan bahwa peran penting Hasto dalam organisasi menjadikan dia sasaran empuk bagi serangan ini.
Menurut Ronny, penahanan ini merupakan babak baru dalam serangan terhadap PDIP. Dia percaya bahwa tujuan utamanya adalah untuk mengacaukan persiapan kongres dan mengganggu operasional partai. "Penahanan ini membuktikan informasi bahwa Sekjen PDI Perjuangan memang ditargetkan," kata Ronny. Dia juga menambahkan bahwa peran sekretaris jenderal sangat vital dalam sebuah partai politik, sehingga penahanan tersebut dipandang sebagai upaya untuk melemahkan struktur kepemimpinan PDIP.
Ronny juga mempertanyakan keputusan KPK untuk menahan Hasto. Menurutnya, tidak ada alasan mendesak yang membenarkan tindakan tersebut. Dia menekankan bahwa Hasto selalu patuh terhadap panggilan KPK dan tidak ada indikasi akan melarikan diri. "Mas Hasto tidak akan ke mana-mana dan selalu datang setiap kali dipanggil," ujar Ronny.
Bahkan, Hasto tengah sibuk dengan berbagai agenda partai, termasuk persiapan kongres. Ronny menegaskan bahwa penahanan ini tidak hanya mengganggu Hasto secara pribadi tetapi juga mempengaruhi efektivitas kerja partai. Dia menyatakan bahwa sikap kooperatif Hasto terhadap proses hukum seharusnya menjadi pertimbangan penting bagi KPK. "Sebagai Sekjen partai, beliau juga sedang sibuk menerjakan banyak agenda partai, termasuk menyiapkan Kongres, jadi tidak mungkin akan lari," pungkasnya.