Kedua insiden yang terjadi di Tepi Barat menyoroti situasi yang memprihatinkan. Pada hari Jumat, dua remaja Palestina tewas akibat tembakan dari pasukan militer. Organisasi perlindungan anak mengungkapkan bahwa keduanya ditembak dari belakang. Anak laki-laki berusia 12 tahun bernama Ayman Al-Hemouni menjadi korban pertama. Kejadian ini terjadi di daerah Hebron ketika dia sedang berada di dekat rumah kerabatnya pada malam Jumat. Menurut saksi mata, seorang prajurit melepaskan tembakan ke arah punggungnya.

Gadis berusia 13 tahun, Rimas Ammouri, juga menjadi korban pada sore hari yang sama. Insiden ini terjadi di wilayah Jenin saat dia berdiri di halaman rumah keluarganya. Sumber melaporkan bahwa seorang prajurit yang berada dalam kendaraan bersenjata menembakkan lima peluru ke arah halaman tersebut, mengenai bagian punggung Rimas. Peristiwa ini menunjukkan betapa rentannya situasi anak-anak Palestina dan pentingnya pemahaman serta penghargaan terhadap hak asasi manusia mereka.

Penting bagi semua pihak untuk menjaga keselamatan setiap jiwa muda dan memastikan bahwa hak-hak dasar anak-anak dilindungi dengan baik. Setiap nyawa yang hilang adalah pengingat akan tanggung jawab kita untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi generasi mendatang. Dalam situasi konflik, perlindungan terhadap anak-anak harus menjadi prioritas utama, sehingga mereka dapat tumbuh tanpa rasa takut dan memiliki masa depan yang cerah.