Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menetapkan tujuan ambisius untuk dikenang sebagai sosok yang membawa perdamaian dan persatuan. Di tengah berbagai tantangan geopolitik global, Trump merumuskan dua strategi utama untuk membangun warisan tersebut. Dia ingin terkenal bukan hanya karena kebijakannya yang mengutamakan kepentingan AS, tetapi juga karena upayanya dalam menciptakan stabilitas dunia. Salah satu fokus utamanya adalah mengakhiri konflik militer, khususnya situasi di Ukraina. Selain itu, Trump berusaha menjadi pemersatu bangsanya, dengan keyakinan bahwa kekuatan suatu negara seharusnya dinilai dari kemampuannya mencegah perang, bukan memenangkannya.
Dalam pidato di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC), Trump menyatakan aspirasinya untuk dikenang sebagai "pembawa perdamaian". Ia menegaskan komitmennya untuk mengakhiri konflik militer, termasuk krisis di Ukraina. Menurutnya, memiliki kekuatan untuk mengakhiri perang berarti menyelamatkan nyawa banyak orang. Trump menekankan bahwa dia tidak ingin dikenal sebagai penakluk, melainkan sebagai seseorang yang membawa kedamaian. Pernyataan ini mencerminkan pandangannya tentang bagaimana seorang pemimpin harus dihargai: bukan karena perang yang dimenangkan, tapi karena perang yang dicegah atau diakhiri.
Berbicara tentang visi pemersatu, Trump mengekspresikan harapannya untuk mempersatukan rakyat AS. Dia percaya bahwa kekuatan sebuah bangsa harus diukur dari kemampuannya mencegah konflik, bukan dari kemenangan perang. Ini merupakan respons langsung terhadap pendahulunya yang fokus pada pemberian bantuan militer besar-besaran kepada Kiev. Trump sering kali menyalahkan mantan presiden atas konflik Rusia-Ukraina, berpendapat bahwa perang tersebut tidak akan meletus jika dia masih berkuasa. Menurutnya, pernyataan tentang kemungkinan Kiev bergabung dengan NATO menjadi provokasi yang memicu konflik.
Di CPAC, Trump optimistis bahwa kesepakatan tentang Ukraina sudah dekat. Hal ini didukung oleh dialog intensif antara AS dan Rusia yang bertujuan mencapai perdamaian. Gedung Putih juga menyampaikan bahwa pembicaraan damai sedang berlangsung dan optimis bisa mencapai kesepakatan dalam waktu dekat. Pertemuan tingkat tinggi antara diplomat AS dan Rusia di Arab Saudi baru-baru ini menjadi tanda pertama normalisasi hubungan setelah hampir tiga tahun permusuhan. Baik Moskow maupun Washington memuji hasil pembicaraan tersebut sebagai langkah maju yang produktif.
Kedua strategi Trump mencerminkan ambisi untuk meninggalkan warisan positif. Dengan fokus pada perdamaian dan kesatuan, dia berharap dapat dikenang sebagai pemimpin yang membawa harmoni dan stabilitas. Langkah-langkah konkret yang diambil oleh pemerintahannya, seperti dialog aktif dengan Rusia, menunjukkan komitmennya untuk mencapai tujuan ini. Meskipun tantangan masih ada, Trump tetap optimis bahwa usahanya akan membawa manfaat bagi dunia internasional dan rakyat AS.