Puluhan pengemudi ojek online dari wilayah Jabodetabek merencanakan aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan. Aksi ini bertujuan untuk menuntut regulasi yang jelas mengenai Tunjangan Hari Raya (THR) serta penghapusan layanan kontroversial seperti slot dan Aceng. Sebanyak 356 personel kepolisian dikerahkan untuk mengawal demonstrasi ini, dengan persiapan skenario pengalihan arus lalu lintas jika diperlukan. Demonstrasi ini didorong oleh tuntutan adanya perlakuan yang lebih baik bagi para mitra platform transportasi online.
Dalam upaya memperjuangkan hak-hak mereka, pengemudi ojek online berharap pemerintah dapat membuat regulasi yang lebih jelas terkait THR. Mereka menekankan pentingnya perlakuan yang sama dengan pekerja formal lainnya, bukan hanya sebagai mitra. Ini mencerminkan aspirasi mereka untuk mendapatkan kepastian hukum dan ekonomi dalam pekerjaan sehari-hari.
Tahun lalu, Kementerian Ketenagakerjaan telah berjanji bahwa driver ojol akan menerima THR. Namun, nyatanya THR tersebut hanya berupa imbauan kepada penyedia platform dan tidak bersifat wajib. Insentif yang diberikan oleh platform juga memiliki syarat-syarat tertentu, seperti harus bekerja pada hari pertama dan kedua Idulfitri. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan karena insentif tersebut tidak langsung dibayarkan dan bisa dalam bentuk barang dengan nilai yang ditentukan oleh perusahaan.
Besides the demand for clear regulations on holiday allowances, drivers also express their dissatisfaction with certain services provided by the platforms. The controversial features such as slot and Aceng have been identified as problematic and need to be addressed. These services are seen as detrimental to the drivers' interests and working conditions.
Layanan slot dan Aceng menjadi sorotan utama dalam tuntutan mereka. Para pengemudi merasa bahwa layanan ini merugikan mereka dan perlu dihapus. Slot dan Aceng dinilai memberikan keuntungan yang tidak seimbang kepada platform, sementara mengabaikan kesejahteraan pengemudi. Dengan menghapus layanan ini, diharapkan kondisi kerja pengemudi akan lebih adil dan menguntungkan. Aksi ini menunjukkan tekad kuat dari para pengemudi untuk mendapatkan perhatian serius dari pihak berwenang dan platform terkait.