Pada hari Minggu siang, sebuah rumah tua di Dusun Tawang, Desa Katikan, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tiba-tiba ambruk. Kejadian ini menimpa seorang nenek berusia 70 tahun bernama Suparmi yang sedang berada di dalam rumah sendirian. Meski mengalami luka-luka ringan, sang nenek berhasil diselamatkan oleh warga dan anggota Banser. Situasi ekonomi yang sulit membuat Suparmi kesulitan untuk membangun kembali rumahnya.
Kejadian dramatis ini terjadi saat Suparmi hendak menuju kamar mandi sebelum melaksanakan salat zuhur. Tidak ada yang menduga bahwa rumah semipermanennya akan runtuh begitu saja. Warga setempat dan anggota Banser yang sedang berada di masjid dekat lokasi langsung bergerak cepat untuk membantu evakuasi. Beruntung, mereka berhasil menyelamatkan Suparmi dengan cepat meskipun dia mengalami beberapa luka memar akibat tertimpa material bangunan.
Nenek Suparmi, yang sudah tidak bisa melihat, beruntung mendapatkan bantuan tepat waktu. Video amatir yang merekam momen penyelamatan tersebut menunjukkan betapa pentingnya solidaritas masyarakat. Para relawan bekerja sama dengan sigap, melewati reruntuhan kayu dan atap yang roboh, hingga akhirnya berhasil mengevakuasi Suparmi ke tempat yang aman. Mereka juga memberikan pertolongan pertama kepada korban sebelum dibawa ke tempat yang lebih nyaman.
Setelah insiden tersebut, Suparmi dipindahkan ke rumah anaknya karena kondisi rumahnya yang tidak layak huni. Namun, situasi ekonominya yang sulit menjadi tantangan besar untuk membangun kembali rumah tersebut. Meski demikian, solidaritas masyarakat tetap tinggi. Banyak warga dan pihak-pihak lain yang telah menawarkan bantuan, baik berupa dana maupun tenaga kerja sukarela.
Suparmi, yang sekarang tinggal bersama anaknya, menghadapi tantangan besar untuk memulai hidup baru. Dia berharap dapat mendapatkan dukungan lebih lanjut agar bisa kembali memiliki rumah yang layak huni. Komunitas setempat berencana mengadakan penggalangan dana dan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk membantu proses rekonstruksi. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya rasa gotong royong dalam menghadapi musibah.