Di tengah situasi geopolitik yang semakin rumit, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai potensi konflik militer besar-besaran. Dalam wawancara eksklusif dengan stasiun penyiaran NBC, Zelensky mengekspresikan ketakutan bahwa Rusia mungkin sedang mempersiapkan diri untuk melancarkan serangan terhadap NATO. Ia berpendapat bahwa aliansi ini bisa melemah jika dukungan dari Amerika Serikat berkurang, terutama jika pemimpin AS memilih untuk menarik pasukannya dari Eropa. Situasi tersebut dapat memberikan peluang bagi Rusia untuk mengambil langkah ekspansionis.
Pada acara Konferensi Keamanan Munich, Zelensky juga mencoba menjembatani diplomasi antara Rusia dan negara-negara Barat. Dia menyoroti peran penting Presiden AS dalam mendorong dialog perdamaian dengan Moskow. Meski demikian, Zelensky tetap skeptis terhadap niat Rusia, menekankan bahwa pembukaan jalur komunikasi harus dilakukan dengan hati-hati. Menurutnya, ada indikasi bahwa Rusia mungkin menunggu momen di mana NATO mengalami pelemahan sebelum melakukan tindakan agresif lebih lanjut.
Zelensky juga menyoroti pentingnya kemandirian Eropa dalam hal pertahanan. Ia menyarankan pembentukan kekuatan militer bersama di benua tersebut sebagai langkah strategis. Ini menjadi respons terhadap kemungkinan penarikan dukungan militer dari Amerika Serikat. Zelensky percaya bahwa Eropa harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman tanpa harus selalu bergantung pada Washington.
Komentar Zelensky mencerminkan kebutuhan mendesak bagi para pemimpin global untuk merumuskan strategi pertahanan yang efektif. Di tengah ketidakpastian politik internasional, pesan utamanya adalah perlunya persiapan dan kerja sama yang lebih erat antara negara-negara anggota NATO serta peningkatan kapabilitas pertahanan Eropa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.