Seri Culture Shock yang tayang di platform VISION+ telah menjadi sorotan karena menawarkan lebih dari sekadar hiburan. Melalui cerita yang penuh emosi dan tantangan, seri ini mengajak penonton untuk berpikir kritis tentang isu-isu remaja yang sering terabaikan. Seri ini tidak hanya fokus pada romansa khas SMA tetapi juga mencakup drama keluarga, pertemanan, dan topik sensitif seperti pendidikan seks dan consent. Dengan pendekatan yang dewasa dan edukatif, Culture Shock berusaha memberikan perspektif baru bagi generasi Z agar mereka dapat menghadapi realitas kehidupan dengan lebih baik.

Menyuguhkan Kehidupan Remaja dengan Realistis

Seri ini menggambarkan kehidupan remaja secara mendalam, menyoroti berbagai aspek penting seperti hubungan antar teman, dinamika keluarga, dan tantangan sosial. Dengan cara ini, Culture Shock bukan hanya hiburan biasa tetapi juga alat edukasi yang membantu pemahaman tentang isu-isu yang kerap dihadapi oleh remaja. Cerita-cerita yang ditampilkan dirancang untuk merangsang diskusi dan refleksi, memungkinkan penonton untuk melihat berbagai perspektif dan belajar dari pengalaman karakter-karakternya.

Seri ini menceritakan perjalanan Riko, seorang siswa yang berasal dari Muara Enim, Palembang, dan pindah ke Jakarta untuk mengejar beasiswa di SMA Nasional. Ia harus menghadapi tantangan besar, termasuk tekanan untuk menjaga keperjakaannya hingga usia 30 tahun, sesuai permintaan ibunya. Di sisi lain, Sabrina, gadis populer dari Jakarta, mengalami kesulitan sendiri ketika ia merasa tertinggal dalam pergaulan modern. Kedua karakter ini mencerminkan konflik internal dan eksternal yang umum dialami oleh remaja, membuat penonton dapat merasakan kedekatan emosional dengan mereka.

Mengangkat Topik Tabu dengan Pendekatan Edukatif

Dengan dunia yang semakin terbuka, seri ini berusaha membahas topik-topik tabu yang sering dihindari dalam kehidupan remaja. Pendidikan seks, consent, dan otoritas tubuh menjadi fokus utama, disampaikan dengan cara yang informatif dan mudah dipahami. Seri ini menunjukkan bahwa informasi yang tepat dan akurat sangat penting bagi perkembangan remaja, terutama dalam menghadapi tantangan sosial dan emosional.

CEO Ideosource Entertainment Andi Boediman menekankan pentingnya menciptakan konten yang relevan dan menarik bagi generasi Z. Dengan menggabungkan elemen-elemen godaan dan tantangan, seri ini berhasil menggambarkan kompleksitas kehidupan remaja secara realistis. Ajil Ditto dan Davina Karamoy, yang memerankan Riko dan Sabrina, memberikan performa yang kuat, membuat esensi seri ini semakin hidup. Mereka menggambarkan bagaimana remaja bisa mencari informasi dari sumber yang tidak terpercaya ketika topik-tabu dilarang, sehingga seri ini menjadi momen yang tepat untuk menyediakan pandangan yang lebih dewasa dan edukatif. Hal ini memungkinkan penonton untuk memahami bahwa topik sulit dan tabu seharusnya dibahas secara terbuka demi perkembangan bersama.