Dalam sebuah pengumuman yang mengejutkan, mantan juara kelas berat tak terbantahkan, Oleksandr Usyk, telah menyatakan niatnya untuk mengakhiri karier profesionalnya setelah dua pertandingan mendatang. Pertarungan pamungkasnya akan melawan pemenang dari duel antara Daniel Dubois dan Joseph Parker pada 22 Februari mendatang. Usyk, yang berusia 38 tahun, merencanakan untuk pensiun sebagai juara kelas berat sekali lagi. Meski demikian, ia tidak akan sepenuhnya meninggalkan dunia olahraga dan memiliki keinginan untuk melakukan pertandingan eksibisi melawan juara UFC Alex Pereira. Hal ini menciptakan antisipasi tinggi di kalangan pencinta tinju.
Di tengah musim dingin yang membekukan, seorang petarung legendaris bernama Oleksandr Usyk memutuskan untuk mengambil langkah besar dalam hidupnya. Dia, yang pernah menjadi juara kelas berat tak terbantahkan, telah memilih untuk mengakhiri karir tinju profesionalnya setelah dua pertarungan terakhir. Pertandingan terakhirnya direncanakan akan berlangsung pada 22 Februari, bertepatan dengan puncak musim dingin, di mana dia akan menghadapi pemenang dari pertarungan antara Daniel Dubois dan Joseph Parker. Usyk, yang kini berusia 38 tahun, berharap dapat mengakhiri karirnya dengan gelar juara kelas berat sekali lagi. Namun, dia juga menunjukkan minatnya untuk tetap berada di dunia olahraga dengan berpartisipasi dalam pertandingan eksibisi melawan juara UFC Alex Pereira, meskipun pertandingan tersebut masih bersifat spekulatif.
Di sisi lain, Alex Pereira, petinju asal Brasil berusia 37 tahun, baru-baru ini telah mencapai puncak karirnya di UFC. Setelah berhasil meraih gelar kelas menengah hanya dalam pertandingan keempatnya di promosi tersebut, Pereira kemudian naik kelas dan mengklaim sabuk kelas 205 pon. Dia berhasil mempertahankan gelarnya tiga kali dan sekarang sedang mempersiapkan pertandingan keempatnya di UFC 313. Pereira adalah petinju kickboxing mapan yang bakatnya sudah terlihat jelas sebelum beralih ke seni bela diri campuran. Meskipun beberapa kemampuan yang sekarang ia gunakan tidak akan tersedia baginya dalam pertarungan tinju dengan Usyk, kekuatan KO-nya yang dahsyat pasti akan menjadi ancaman serius bagi lawannya.
Dengan segala pencapaian dan prestasi yang telah diraihnya, Usyk tampaknya ingin mengakhiri karirnya dengan cara yang luar biasa. Pertarungan lintas kelas antara Usyk dan Pereira, jika benar-benar terwujud, pasti akan menjadi salah satu momen paling mengejutkan dalam sejarah tinju.
Dari perspektif seorang jurnalis, pengumuman ini membuka peluang baru dalam dunia tinju. Ini bukan hanya tentang akhir era seorang juara, tetapi juga tentang potensi kolaborasi antara dua atlet hebat dari disiplin olahraga yang berbeda. Bagi para penggemar tinju, ini adalah kesempatan langka untuk menyaksikan pertarungan yang belum pernah ada sebelumnya. Seiring waktu berjalan, kita akan melihat apakah mimpi ini akan menjadi kenyataan atau tetap menjadi impian. Yang jelas, Usyk telah memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia tinju dan akan dikenang sebagai salah satu petarung terbaik sepanjang masa.