Pertumbuhan tagar #KaburAjaDulu di media sosial mencerminkan ketidakpuasan mendalam yang dirasakan oleh pemuda Indonesia. Fenomena ini menggambarkan situasi di mana banyak orang muda merasa tidak memiliki harapan cerah untuk masa depan mereka. Menurut seorang ahli keuangan dan pendiri Astronacci Group, Gema Goeyardi, fenomena ini bukanlah sekadar tren melainkan indikator kuat adanya ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban dalam masyarakat saat ini.

Gema menekankan bahwa masalah ini perlu ditangani dengan serius melalui dialog antara pemerintah dan berbagai pihak terkait. Dia menunjukkan bahwa ketidakadilan hukum, kriminalitas yang meningkat, serta akses ekonomi yang terbatas telah membuat banyak pemuda merasa tidak memiliki peluang yang baik di Tanah Air. Situasi ini diperparah oleh biaya hidup tinggi dan lapangan kerja yang terbatas, sehingga memaksa banyak pemuda untuk mencari peluang di luar negeri. Gema juga menyoroti bahwa kondisi ekonomi dan pendidikan yang kurang mendukung semakin memperkuat dorongan untuk meninggalkan negara.

Ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban yang dialami generasi muda harus menjadi titik fokus dalam mencari solusi. Upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil dan mendukung. Dengan bekerja sama, kita dapat membentuk masa depan yang lebih cerah bagi semua warga negara, terutama generasi muda yang akan menjadi tulang punggung bangsa. Melalui tindakan proaktif dan komunikasi yang efektif, kita dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk pertumbuhan dan kemajuan bersama.