Pada pertemuan dengan Komisi XII DPR RI, PT Pertamina (Persero) memberikan laporan terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas cair (LPG) menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menyatakan bahwa persediaan LPG hanya cukup untuk 14 hari ke depan, sementara berbagai jenis BBM memiliki cadangan yang lebih panjang. Konsumsi LPG diperkirakan akan meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas rumah tangga selama bulan Ramadhan.
Pertamina memperkirakan peningkatan konsumsi LPG sebesar 6,7 persen atau setara dengan 30.926 ton dibandingkan dengan kondisi normal di bulan Januari. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas rumah tangga seperti memasak dan kegiatan lainnya. Menurut data terbaru pada 19 Februari 2025, stok LPG mencapai 14,63 hari. Untuk memastikan pasokan tetap stabil, Pertamina sedang menunggu pengiriman LPG berikutnya yang masih dalam perjalanan dan proses pembongkaran.
Sementara itu, berbagai jenis BBM memiliki cadangan yang lebih panjang. Kerosin atau minyak tanah tersedia hingga 35,7 hari, Pertalite 21 hari, Pertamax 19 hari, Pertamax Turbo 23 hari, dan Biosolar 17,73 hari. Dex mencapai level 39,68 hari, dan Avtur ada di angka 21 hari. Konsumsi BBM diperkirakan mengalami fluktuasi, terutama Biosolar yang diproyeksikan mengalami penurunan konsumsi karena adanya pengurangan aktivitas di periode Ramadhan dan Idul Fitri.
Berdasarkan proyeksi tersebut, Pertamina berkomitmen untuk memastikan pasokan BBM dan LPG tetap stabil selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Perseroan juga akan terus memantau perkembangan konsumsi dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat merasa tenang dan tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan bahan bakar selama periode spesial ini.