Situasi militer di Ukraina semakin memburuk akhir-akhir ini. Presiden Volodymyr Zelensky menyampaikan bahwa pasukan pertahanan udara negaranya telah kehabisan rudal untuk sistem Patriot yang sebelumnya dipasok oleh Amerika Serikat. Kondisi ini menambah beban bagi Ukraina dalam menghadapi konflik dengan Rusia. Dalam sebuah jumpa pers, pemimpin Ukraina tersebut menyoroti tantangan besar yang dihadapi negaranya, termasuk upayanya mencari solusi alternatif untuk memperoleh atau bahkan memproduksi rudal sendiri. Situasi ini terjadi di tengah-tengah perubahan kebijakan bantuan AS kepada Ukraina.
Pada suatu pagi, Zelensky menerima panggilan mendesak dari komandan militer senior yang melaporkan tentang kehabisan stok rudal. "Kami tidak memiliki rudal untuk Patriot," kata komandan tersebut, merujuk pada delapan rudal musuh yang sedang mendekat. Kejadian ini menjadi titik kritis yang memaksa pemerintah Ukraina mencari solusi cepat. Zelensky kemudian mengajukan permintaan mendesak kepada AS untuk pengiriman tambahan rudal Patriot dan mempertimbangkan lisensi produksi lokal jika bantuan langsung tidak dapat dilakukan.
Presiden Ukraina juga menegaskan bahwa ia tidak akan menerima kesepakatan yang memberikan akses ke sumber daya mineral negaranya tanpa jaminan keamanan yang kuat dari AS. Hal ini menunjukkan sikap tegas Ukraina dalam menjaga kedaulatan nasionalnya meskipun menghadapi tekanan eksternal. Meskipun Washington enggan mengirim pasukan langsung, Zelensky berharap dukungan logistik dan teknis tetap bisa diberikan untuk membantu pertahanan udara negaranya.
Permintaan 20 baterai tambahan sistem pertahanan udara Patriot menjadi prioritas utama bagi pemerintah Ukraina. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kapabilitas pertahanan mereka di tengah ancaman yang terus meningkat. Meski tantangan masih banyak, Zelensky tetap optimis bahwa kerja sama internasional dapat membantu mengatasi krisis rudal ini dan memperkuat posisi strategis Ukraina dalam menghadapi konflik yang berkelanjutan.